Rabu, Oktober 22, 2025
24 C
Medan
Rabu, Oktober 22, 2025
spot_img

PB ISMI Gelar Dialog Kebangsaan: Budaya Maritim Pantai Timur Sumatera ,

Medan ,Pancapena .com– Dalam rangka memperingati Hari Maritim Sedunia pada 25 September, Pengurus Besar Ikatan Sarjana Melayu Indonesia (PB ISMI) menggelar Dialog Kebangsaan Seri-2 pada Rabu (1/10/2025) di Sekretariat PB ISMI, Jalan Pepaya, Medan.

Acara ini mengangkat tema “Budaya Maritim Pantai Timur Sumatera dan Keberlanjutan Laut Selat Malaka”, sejalan dengan tagline International Maritime Organization (IMO): “Our Ocean, Our Obligation, Our Opportunity”.

Laut sebagai Identitas dan Peluang Bangsa

Ketua Umum PB ISMI, Nizhamul, SE., MM., dalam sambutannya menegaskan pentingnya menyoroti dampak isu kelautan global terhadap masyarakat tradisional di kawasan Selat Malaka. Ia menyebut, menjaga budaya maritim Melayu dan Islam sekaligus mengelola laut secara berkelanjutan merupakan bagian dari “Our Obligation” atau kewajiban bersama.

Narasumber utama, Rodhial Huda (Wak Yal), pakar maritim nasional asal Natuna, menambahkan bahwa laut Indonesia mencakup 71–75% wilayah negara atau sekitar 5,8 hingga 6,4 juta km². Menurutnya, kekayaan ini adalah “Our Ocean” yang harus dikelola untuk kesejahteraan rakyat sebagai “Our Opportunity”, dengan syarat ekosistem laut tetap terjaga.

Ia juga mengingatkan jejak sejarah maritim bangsa, mulai dari Undang-Undang Laut Melaka abad ke-15, Amanna Gappa tahun 1676, Deklarasi Djuanda 1957, hingga UNCLOS 1982, sebagai bukti panjangnya tradisi hukum laut Nusantara.

Dorongan Pendidikan dan Infrastruktur Maritim

Dalam diskusi, Wak Yal bersama ISMI mendorong pengembangan sektor pendidikan maritim (hukum, farmasi, penerbangan, hingga perdagangan maritim) serta pembangunan infrastruktur seperti bandara laut dan armada kapal berbendera Merah Putih.

Gagasan ini mendapat dukungan dari Prof. Dr. Ir. Djohar Arifin Husin, Ph.D., selaku Ketua Dewan Pakar ISMI, yang mengusulkan adanya seminar lanjutan untuk melahirkan rekomendasi kebijakan bagi pemerintah.

Sementara itu, Dr. Ir. H. T. Erry Nuradi, M.Si., Ketua Dewan Penasihat ISMI, menekankan pentingnya menjaga ekosistem laut sebagai wujud “Our Obligation”.

Kearifan Lokal Melayu untuk Keberlanjutan

Dialog yang dipandu oleh Tengku Ryo Rizqan, B.Mus.Ed. ini juga mengulas dimensi budaya masyarakat Melayu pesisir. Menurut para pembicara, kearifan lokal Melayu adalah kunci penting dalam menjaga keberlanjutan maritim Selat Malaka agar selaras dengan kebijakan nasional maupun global.

Kegiatan ini ditutup oleh Prof. Dr. Ir. Ilmi Abdullah, M.Sc., Wakil Ketua Umum PB ISMI, yang menyebut forum ini sebagai langkah awal ISMI untuk merumuskan aksi nyata di bidang maritim.

Turut hadir dalam kegiatan ini para tokoh Melayu, baik secara langsung maupun daring, di antaranya: Dr. T. Erry Nuradi, Prof. Djohar Arifin, Dr. Syakyan Asmara, Dr. Cici Wardhayani (penggagas acara), Dtq Adil Haberham, serta para pengurus dan anggota PB ISMI

Misniar

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
0PengikutMengikuti
22,700PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Artikel Terbaru