Pancapena.com | Dairi, Sumatera Utara – Penemuan jejak kaki yang diduga milik harimau di wilayah Lae Gerat, Kecamatan Sitinjo, Kabupaten Dairi, pada Jumat (10/01/2025), memicu kekhawatiran di tengah masyarakat. Merespons hal ini, Pemerintah Kabupaten Dairi bersama Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Wilayah 1 Sidikalang segera mengambil langkah antisipasi dengan memasang kamera trap di lokasi penemuan.
Camat Sitinjo, Untung Nahampun, mengungkapkan bahwa pemasangan kamera trap bertujuan untuk memastikan keberadaan satwa langka tersebut dan mengurangi keresahan masyarakat.
“Langkah ini diambil untuk menjaga keseimbangan antara upaya konservasi satwa liar dengan keamanan warga. Data yang diperoleh dari kamera trap akan membantu kami dalam menyusun langkah strategis guna melestarikan harimau sekaligus mencegah konflik dengan manusia,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Wilayah 1 Sidikalang BBKSDA, Tuahman Raya Tarigan, menjelaskan bahwa kamera trap akan dipasang di empat lokasi strategis, yakni dua titik di lahan masyarakat dan dua titik di kawasan hutan.
“Kamera trap ini akan merekam aktivitas satwa liar secara otomatis, sehingga kami dapat memperoleh bukti visual yang akurat terkait keberadaan harimau di wilayah tersebut,” katanya.

Menurutnya, upaya ini merupakan langkah penting untuk memahami pola pergerakan satwa liar dan memastikan bahwa penanganan yang dilakukan tidak merugikan masyarakat maupun kelestarian ekosistem.
Selain itu, tim BBKSDA juga akan terus memantau perkembangan di lapangan dan menyiapkan langkah mitigasi jika ditemukan indikasi konflik antara manusia dan satwa liar.
Masyarakat diimbau tetap waspada namun tidak perlu panik, serta melaporkan setiap temuan jejak atau tanda-tanda keberadaan satwa liar kepada pihak berwenang. Pihak BBKSDA dan pemerintah daerah berkomitmen untuk menjaga keseimbangan antara perlindungan satwa liar dan keselamatan masyarakat.(Heri)

