Tigabinanga, Karo – Pancapena.com – Polsek Tigabinanga memediasi penyelesaian perkelahian yang melibatkan anggota Karang Taruna dari Kecamatan Tigabinanga dan Kecamatan Juhar, Kabupaten Karo, pada Rabu (4/6/2025) pukul 09.00 WIB.



Mediasi yang dilaksanakan di Aula Kantor Polsek Tigabinanga ini dihadiri oleh unsur tiga pilar, yakni pemerintah, TNI, dan Polri, serta tokoh masyarakat dan keluarga dari kedua belah pihak.
Kejadian ini melibatkan tiga pemuda dari Kecamatan Tigabinanga, yaitu A.T. (18), G.K.T. (14), dan F.S. (25), serta tiga pemuda dari Kecamatan Juhar, yakni S.K.K. (16), J.T. (16), dan O.T. (14). Berkat upaya pendekatan secara persuasif oleh aparat kepolisian, mediasi berlangsung aman dan kondusif serta menghasilkan kesepakatan damai antar kedua kelompok.
Kapolsek Tigabinanga IPTU Solo Bangun, S.H., yang bertindak sebagai fasilitator utama, menjelaskan bahwa konflik berhasil diselesaikan dengan cara musyawarah dan kekeluargaan. “Setelah ditelusuri lebih dalam, ternyata kedua belah pihak masih memiliki hubungan kekerabatan. Alhamdulillah, mereka sepakat berdamai dan saling memaafkan,” ungkap IPTU Solo Bangun.
Kesepakatan damai ditandai dengan berjabat tangan dan penyampaian permintaan maaf antar kedua pihak di hadapan para saksi. Turut hadir dalam mediasi tersebut Camat Tigabinanga Novalina K.S. Br. Karo, Camat Juhar Soneta Sebayang, Danramil 08 Tigabinanga Kapten Inf. J.M.H. Tampubolon, perwakilan Danramil 07 Juhar Peltu Darianto, Kapolsek Juhar AKP A. Nainggolan, serta para lurah dan kepala desa dari kedua kecamatan.
Orang tua dari masing-masing pihak dan perwakilan Karang Taruna Tigabinanga dan Juhar juga hadir dalam proses mediasi, menunjukkan dukungan terhadap penyelesaian damai yang tercapai.
Dengan tercapainya kesepakatan ini, Polsek Tigabinanga berharap tidak ada lagi peristiwa serupa di kemudian hari dan mengimbau generasi muda agar menjunjung tinggi nilai-nilai kekeluargaan dalam menyelesaikan setiap persoalan.
“Kita semua berharap situasi Kamtibmas tetap terjaga, terlebih menjelang tahun politik. Pemuda harus menjadi garda depan dalam menjaga kerukunan di tengah masyarakat,” tutup IPTU Solo Bangun.
(Heri)