Medan, 9 Januari 2025 – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Medan kembali menunjukkan inovasi dalam pemberdayaan warga binaan melalui program budidaya cabai rawit dan jagung. Program ini merupakan bagian dari upaya Lapas dalam mendukung ketahanan pangan sekaligus membekali narapidana dengan keterampilan yang bermanfaat untuk kehidupan mereka setelah menyelesaikan masa hukuman.
Plh Kepala Lapas Kelas I Medan, Soetopo Berutu, menjelaskan bahwa program ini dirancang tidak hanya sebagai bentuk rehabilitasi sosial, tetapi juga untuk membantu para warga binaan agar menjadi individu yang produktif dan mandiri di masa depan. “Melalui kegiatan budidaya ini, kami berharap warga binaan dapat memiliki keterampilan yang bermanfaat sekaligus mendukung program ketahanan pangan pemerintah. Ini adalah bentuk nyata kontribusi Lapas terhadap masyarakat,” ungkapnya.
Dalam program ini, warga binaan dilibatkan langsung dalam proses penanaman hingga perawatan tanaman cabai dan jagung di lahan yang tersedia di area Lapas. Selain mendapatkan pelatihan, mereka juga diajarkan tentang pengelolaan hasil panen yang dapat memberikan nilai ekonomi.
Dekki, Kabid Kegiatan Kerja Lapas Kelas I Medan, menambahkan bahwa program ini menunjukkan komitmen Lapas dalam mempersiapkan warga binaan untuk kehidupan yang lebih baik setelah bebas. “Pemasyarakatan bukan hanya tentang pembinaan mental dan fisik, tetapi juga pemberdayaan ekonomi. Melalui program ini, kami ingin membuka peluang baru bagi warga binaan agar mereka dapat kembali ke masyarakat dengan kemandirian yang lebih baik,” ujar Dekki.
Program ini juga sejalan dengan tujuan Lapas untuk menciptakan lingkungan rehabilitasi yang berorientasi pada keberlanjutan dan produktivitas. Dengan keterampilan yang diberikan, diharapkan warga binaan dapat berkontribusi positif, baik bagi diri mereka sendiri maupun lingkungan sekitar.Heri)