Karo — Pancapena.com – Dalam rangkaian Operasi Patuh Toba 2025, Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Tanah Karo intensif mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya mematuhi rambu dan marka jalan sebagai pedoman utama keselamatan di jalan raya.
Kasat Lantas Polres Tanah Karo, AKP Rabiah Adawiah Hasibuan, S.H., menyampaikan bahwa masih banyak pengguna jalan yang mengabaikan rambu dan marka, padahal keduanya merupakan bahasa visual yang memberikan arahan penting kepada pengendara.
“Rambu dan marka bukan sekadar formalitas, bukan hiasan jalan. Itu panduan keselamatan. Bila dilanggar, risikonya bisa merenggut nyawa,” tegas AKP Rabiah.
Selama pelaksanaan Operasi Patuh Toba yang berlangsung selama dua pekan, Satlantas melakukan berbagai upaya penindakan terhadap pelanggaran, seperti melewati garis marka, melawan arus lalu lintas, parkir sembarangan, hingga pengabaian terhadap rambu peringatan dan larangan.
Selain penegakan hukum, pendekatan edukatif turut diutamakan. Personel Satlantas turun langsung ke lapangan untuk melakukan penyuluhan di sekolah-sekolah, komunitas masyarakat, serta membagikan brosur keselamatan di lokasi strategis.
AKP Rabiah menekankan bahwa edukasi dan pembinaan menjadi kunci dalam menciptakan budaya tertib berlalu lintas di wilayah Kabupaten Karo.
“Kami ingin membangun kesadaran, bukan sekadar menindak. Jadikan rambu dan marka sebagai sahabat di jalan, karena keselamatan adalah tanggung jawab bersama,” ujarnya.
Dengan mengedepankan pendekatan preventif dan humanis, Satlantas Polres Tanah Karo optimistis Operasi Patuh Toba 2025 mampu menurunkan angka pelanggaran serta menekan potensi terjadinya kecelakaan lalu lintas di wilayah hukum Polres Tanah Karo
(Heri)