LABUHANBATU – Pancapena.com – Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) Lemdiklat Polri melaksanakan kegiatan penelitian dengan topik “Preventive Policing dalam Penanganan Tindak Pidana Korupsi” di Polres Labuhanbatu, Senin (19/5/2025). Kegiatan ini bertujuan menggali pendekatan preventif dalam upaya pencegahan tindak pidana korupsi oleh institusi kepolisian di tingkat daerah.

Penelitian dilaksanakan di Aula Yan Piter Polres Labuhanbatu mulai pukul 09.00 WIB, dipimpin langsung oleh Ketua Tim Peneliti Kombes Pol Dr. Tagor Hutapea, S.I.K., M.Si., bersama tim yang terdiri dari Kombes Pol Dr. Agung Kusprabandaru, S.I.K., M.Si., Pembina Dr. Syafruddin, S.Sos., M.Si., AKBP Dr. Halimah, S.K.M., M.M., serta Penata I Erna Yatmi, S.Pd.

Turut hadir Kapolres Labuhanbatu AKBP Choky Sentosa Meliala, S.I.K., S.H., M.H., didampingi Wakapolres, para Kabag, Kasat, Kapolsek, dan personel Polres Labuhanbatu serta Polres Labuhanbatu Selatan. Selain internal kepolisian, kegiatan juga melibatkan unsur eksternal seperti kepala desa, kepala sekolah, tokoh masyarakat, dan perwakilan LSM penggiat antikorupsi dari wilayah Kabupaten Labuhanbatu dan Labuhanbatu Selatan.

Dalam sambutannya, Kapolres Labuhanbatu menyampaikan apresiasi kepada STIK Lemdiklat Polri atas kepercayaan menjadikan Polres Labuhanbatu sebagai lokasi penelitian. Ia menegaskan komitmen Polres dalam mendukung strategi pencegahan korupsi melalui sinergi dan pendekatan humanis.
Ketua Tim Peneliti menjelaskan bahwa penelitian ini dirancang untuk membangun pemahaman yang komprehensif mengenai peran kepolisian dalam mencegah tindak pidana korupsi, dengan mengedepankan strategi lintas sektor dan pendekatan berbasis masyarakat.
Setelah sesi sambutan, kegiatan dilanjutkan dengan diskusi interaktif dan pengumpulan data dari para responden. Topik diskusi fokus pada implementasi dan tantangan preventive policing dalam kerangka sistem pencegahan korupsi.
Diskusi berlangsung aktif dan konstruktif, memperlihatkan sinergitas antara kepolisian dan masyarakat dalam membangun sistem pencegahan korupsi yang efektif di tingkat lokal.
Kegiatan ditutup dengan sesi foto bersama sebagai bentuk dokumentasi dan simbol kolaborasi. Seluruh rangkaian kegiatan berjalan lancar, tertib, dan penuh semangat partisipatif.
(Heri)
HUMAS